::Taatilah Rambu-Rambu Lalu Lintas::Taatilah Rambu-Rambu Lalu Lintas::Taatilah Rambu-Rambu Lalu Lintas::

5/14/2013

Peran Antopometrik Dalam Transportasi


Dalam dunia trasportasi antopometri sangat diperlukan dalam mendisain suatu sarana, prasarana dan fasilitas pendukung lainya. Antopometri digunakan harusnya menjadi suatu dasar perencanaan  disain sara, prasarana dan fasilitas pendukung tersebut.
1.       Disain Trotoar
Dalam mendisain Trotoar perlu memeperhatikan kondisi lingkungan dari jalan yang akan didisainya. Antaralain yang harus diprhatikan adalah lebar trotoar,aksebiliitas bagi penyandang cacat, dan fasilitas pendukung yang ada di trotoar tersebut.
a.       Lebar Trotoar
Dalam penentuan lebar trotoar Dirjen Bina Marga (dalam pedoman teknik No.022/t/BM/1999) menyarankan syarat minimum dari trotoar adalah 1 meter untuk jalan satu arah dan 1,5 meter untuk jalan 2 arah. Hal ini sangatlah tidak berkeselamatan jika memperhatikan  antopometri dari orang-orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Misalya orang yang menggunakan “Kursi Roda” membutuhkan ruang gerak 1,8 meter dalam medukung keselamatanya. Ini masih hanya untuk pagi pengguna kursi roda belum ditambah bagi pengguna trotoar lain yang mengguna kan trotoar tersebut bersamaan.

Dalam ruang geraknya bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus seperti menggunakan kursi roda, sangat memerlukan aksesibilitas dalam pergerakanya, yakni dengan mendisain kelandaian yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pembuatnya. Maka perlu adanya disain kelandaian beda tinggi tidak lebh dari 12,5 mm. Dan harusnya trotoar dietakkan jauh dari jalur lalu lintas supaya memberikan keselamatan bagi para pejalan kaki dengan cara memberikan space antara trotoar dengan jalur lalu litas dengan memberikan bahu jalan ataupun dengan membuat mini taman sebagai sekat antara trotoar dan lajur perkerasan tersebut.

Tidak hanya bagi orang yang menggunakan kursi roda saja bagi orang yang yang mempuyai kebutuhan khusus lainya, seperti penguna “Kruk” yang membutuhkan ruang gerak minimal 0.9 meter mungkin dalam hal ini masih dapat menampung untuk luas yang dijalankan, akan tetapi jika ada pengguna jalan lainya maka akan timbul rasa kurang nyaman dalam penggunaan fasilitas trotoar tersebut. 


b.      Fasilitas Pendukung
Bagi para penyandang Tuna Netra harusnya juga mendapatkan fasilitas pendukung seperti ubin pemandu yang dapat memberikan petunjuk baagi para Tuna Netra tersebut, agar dapat berjalan dengan selamat, yakni dengan menggunakan Paving petunjuk bagi tuna netra.
Dengan demikian maka akan mengurangi ruang gerak bagi para pengguna jalan yang berada di Trotoar, yang biasanya membutuhkan ruang gerak yang lebih jika tidak dibeerikan fasilitas pendukung tersebut dan akan memberikan space yang lebih bagi pengguna trotoar lainya.

Dengan demikian maka perlunya penyesuaian lebar trotoar yang dapat menampung dan memfasilitasi para pengguna trotoar, agar pengguna jalan mendapat keselamatan dalam pergerakanya serta meminimalisir pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna trotoar yang berjalan di badan jalan. Dengan kata lain perlu adanya penyetaraan Hak dalam memperoleh fasilitas dalam laliu lintas bagi siapapun. 

No comments:

Post a Comment